Rumah Tuhan di Pusat Hiburan

Saya bukan anak mall, tapi mengamati kecenderungan per-mall-an belakangan ini, ada satu fenomena menyenangkan yang terlempar. Baiklah, saya mau membuat komparasi.


Satu dekade lalu, keberadaan mushola yang nota bene adalah tempat ibadah di sebuah mall atawa pusat belanja *sekarang berekspansi menjadi pusat hiburan* adalah barang mahal. Paling banter, kita akan mendapati lorong di basement dekat parkiran yang sudah pasti minim oksigen. Tambahan, setelan mukena dengan bau gak sedap plus penampilan gak meyakinkan --umumnya ada motif tambahan berupa bintik hitam di bagian muka-- serta karpet yang jauh dari rasa nyaman buat sujud menghadap Ilahi. Lengkap sudah penderitaan kaum muslim yang pengen selalu ketemu dengan Rabb-nya meski di tengah oase duniawi...


Syukurlah, stigma tersebut perlahan tergusur dengan makin sadarnya pengelola mal bahwa sebagai negara dengan potential buyers dari kalangan muslim yang tinggi, ditambah spirit relijius yang makin menggurita di kalangan kelas pembeli prospektif. Maka, beberapa pusat belanja dengan senang hati menyediakan ruang lapang dan nyaman untuk kepentingan beribadah. Pasaraya Blok M sudah memulainya sejak lama, disusul Plaza Semanggi, Plaza Senayan, Senayan City, Plaza Indonesia, dan Pacific Place. Sorry, sampel yang saya sebut kurang banyak --ini ngaruh ke validitas data ya?-- karena saya bukan penguasa mal dan baru sempat berkelana ke tempat-tempat disebutkan =P


Motsly, mushola di mal-mal mewah tersebut dilengkapi dengan public service yang sigap menerima titipan sepatu dan bahkan mukena yang bersih. Di Pacific Place bahkan ada bonus air mineral ukuran 330 ml. Sementara Margo City melengkapi setiap lantainya dengan mushola dengan kualitas yang cukup.



Terakhir, kunjungan saya ke FX yang masih diminati pegaul Jakarta. Mushola di pusat hiburan yang kondang dengan seluncuran Atmosfear-nya ini ada dua macam. Satu khusus pengunjung di F1, gak jauh dari gerai es krim Cold Rock. Satunya lagi ada di basement, konon khusus buat pegawai. Kebijakan ini agak aneh ya, tapi mungkin demi kenyamanan pengunjung karena umumnya pada jam maghrib mushola menjadi most wanted area to visit. 


Surprisingly, ternyata selama Ramadhan FX menyulap salah satu area tenant-nya di F3 menjadi mushola. Saya juga baru nyadar setelah kluar santap malam di resto hidangan Jepang. Meski temporer, nyatanya persiapan memanjakan pengunjung yang ingin beribadah mantab juga. Tengok saja: musholanya dengan area cukup luas dan terpisah male - female; ada rak penyimpanan sepatu; karpet yang bersih; mukena bersih di mushola perempuan; dan bahkan pengelola FX mengubah powder room menjadi area berwudhu. Sepanjang toilet dan area wudhu ke mushola juga dilengkapi paving block berbahan karet untuk mencegah area menjadi licin dan basah. 


Sayangnya, meski telah difasilitasi dengan baik, pengunjung masih enggan menjamah mushola temporer ini. Seperti diakui petugas jaga yang petang itu mengundang saya untuk mencicipi: susah ngajak orang ke surga, keluhnya getir. 


Saya cuma bisa memaklumi dengan berbagai pikiran positif.. 







Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

2 comments:

luvie said...

alhamdulilah.. tapi kayaknya F3, FX cuma ada selama ramadhan aja ya.. tar abis lebaran balik ke arena perdagangan lagi?

hihihi.. mudah2an makin banyak mall2 lain yang menyediakan mushola yang nyaman untuk para pengunjungnya.. ^_^v

e-no si nagacentil said...

@luvie : emang, mushola aslinya ada di F1 kok... gak terlalu gede ya? tapi mayan bersih. tapi gw cukup appreciate ama usahanya nyediain mushola yang menyenangkan.