Mereka Hanya Ingin Pulang ...


Sekelompok anak muda, melakukan pendakian ke Gunung Sarangan yang tersohor kerap menelan korban. Seperti pendahulunya, mereka tersesat di kawasan terlarang. Pasukan SAR pun dikerahkan untuk menemukan kembali mereka. Terdorong kepedulian, pendaki yang pernah mengalami kejadian serupa ikut terjun. As simple as that, ide cerita dalam Pencarian Terakhir besutan sutradara Affandi Abdul Rachman yang rilis perdana 2008 lalu. Meski terlihat sederhana, Pencarian Terakhir yang berdurasi tak kurang dari 100 menit ini diramu cukup apik sebagai tayangan bergenre thriller yang layak diperhitungkan.



Minus bintang terkenal, Pencarian Terakhir memasang Rischa Novischa, Alex Abbad, Yama Carlos, Mike Lucock (VJ Mike), dan Lukman Sardi (lagi) sebagai pelakon. Selebihnya, pemain baru atau nama yang jarang terdengar di ranah dunia hiburan (jarang wara wiri di tayangan infotainment).  Namun bukan berarti tanpa daya pikat. Sepanjang film, saya dibuat gemas karena berkali-kali jantung saya yang memang cukup sensitif ini dipermainkan debarnya.

Jangan bandingkan Pencarian Terakhir dengan Final Destination, I Know What You Did Last Summer dan sekuelnya, serta rombongan film sejenis yang senang mengirim beberapa anak muda untuk dikorbankan nyawanya di sebuah tempat berhantu. Meski memang Gunung Sarangan yang menjadi lokasi ditengarai "berpenghuni". Pencarian Terakhir tidak serta merta terjebak arus mematikan satu per satu pemerannya demi memuaskan hasrat membunuh sang hantu (apa betul hantu bisa membunuh ya?). Pencarian Terakhir juga kering dari adegan rawan sensor seperti kostum minimalis dan adegan bercinta. Ya iyalah, di gunung mana mungkin pake bikini sih hehehe...


Sebaliknya, Pencarian Terakhir tampaknya berusaha mematahkan stigma bahwa film laris adalah yang menjual tubuh mulus dan membayar lebih untuk pemain dari dunia lain. Meski ada penggambaran mahluk halus, keberadaannya tidak dalam bentuk menjijikkan (baca: berdarah-darah, bentuk tubuh gak normal, atau dibungkus kostum putih). Bahkan, salah satu penyebab nyasarnya rombongan pendaki amatir (saya sebut amatir karena sepertinya rombongan nyasar ini gak memahami betul rambu-rambu berpetualang di alam liar) ini adalah akibat mabuk-mabukan. It means, petuah don't drink while you are driving juga berlaku di gunung dan diterjemahkan sebagai don't drink while you are hiking. Setuju?

Sayang sejuta sayang, Pencarian Terakhir yang rilis akhir 2008 ini terseok di sisi penjualan. Laris atau terjungkalnya sebuah karya sinema, memang tidak bisa dilepaskan dari peran taktik promosi. Karena itu, selentingan beredar bahwa Pencarian Terakhir bakal dirilis ulang dan disertakan dalam sebuah festival film. Dengan catatan tambahan: tidak dirilis dalam bentuk cakram digital, kita tunggu saja realisasinya.




Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

1 comments:

yati said...

kesian juga ya. film bagus di tangan pemasaran yang ga bagus :(