Menteri Men-tweet


Sesaat setelah Tifatul Sembiring diamanahi posisi Menkominfo, saya sebagai salah satu pemakai Plurk mendapati account-nya di microblogging media yang identik dengan karma itu: ID tifsembiring. ID yang sama juga kita temukan di ranah ceracau bernama Twitter.  


Awalnya saya sempat skeptis, apa mungkin menteri dengan kesibukan luar biasa akan punya waktu "menyampah" di media online? Nyatanya, setiap saya membuka laman Plurk dan Twitter, ID sang menteri cukup updated dengan kabar teranyar berisi lantunan pantun, quotes penyemangat, dan tentu saja info kegiatan harian yang berhubungan dengan tugas kenegaraan semisal menghadiri peresmian ina ini ina itu. Belakangan, @tifsembiring makin rajin menyeracau dengan berbagai warta yang sifatnya bukan lagi satu arah, melainkan semacam bagian dari rangkaian aktifitas e-marketing. Sebut saja lomba menulis ibu dan internet, buku untuk followers, hingga lomba desain t-shirt. Iming-imingnya beragam, dari buku hingga gadget sejuta umat persembahan sponsor.


Virus twitter nampaknya telah mewabah bukan hanya menjangkiti selebriti yang sering wara wiri di layar beling, pak menteri kita pun pantang tertinggal. Menteri pun merasa perlu berinteraksi di dunia maya, terlepas dari pertanyaan besar apakah tweet pak menteri "langsung dari BB akyu" atau bukan, sebagai rintisan komunikasi antara pelayan rakyat dengan sebagian masyarakat Indonesia pengguna twitter (dikutip dengan senang hati dari sini).  
Menakjubkan, karena laman akun twitter @tifsembiring cukup interaktif dan hidup, bukan semata melempar isu seperti yang kerap terjadi di ranah ceracau itu. Silakan cek di sini untuk kepastian banyaknya reply pak menteri. Termasuk jawaban pak menteri tentang mobil mewah Crown jatah pejabat.


Twitter memang satu dari sekian efek kemaslahatan yang dihasilkan oleh internet, sejak booming di nusantara pada 2000 silam. Keberadaannya, perlahan tapi pasti mulai menggeser layanan SMS premium selebriti yang sempat menuai protes publik karena rakus menyedot pulsa pelanggannya. Dan kini, lewat twitter pula seorang pejabat negara --yang identik dengan tak tersentuh karena lapisan pengamanan plus sederet prosedur birokratif-- bisa menjamah (serta dijamah) elemen negara bernama rakyat. Jawaban pak menteri, tak ubahnya obrolan di teras rumah sambil menikmati teh manis panas dan pisang goreng keju:


@omagiel www, itu mobil dinas, yg dipinjamkan, hanya u/ dinas, tdk boleh dipakai u/ pribadi
@rizkaputranto sy msh pkai mbl pribadi sy, yg baru blum dikasih
about 2 hours ago from UberTwitter in reply to rizkaputranto 


Dengan menafikan kemungkinan keberpihakan, pak menteri memilih menjadi pejabat yang komunikatif memanfaatkan trend yang sedang happening. Ini halal-halal saja, selama masih menjadi corong kebaikan. Pak menteri, atau mungkin tim di baliknya, dengan cerdiknya mengimplementasikan 2 dari 12C: conversation dan connect.  Terhubung dengan rakyat, dan membangun komunikasi. Bila dibarengi dengan offline activities yang positif pula, ini tentu akan memberikan citra positif di mata pegiat daring sebagai potential market yang biasanya cenderung mengabaikan election alias golput. 


Para pegiat daring ini, meski saat ini jumlahnya belum lagi menggenapi separuh penduduk Indonesia, namun mereka memiliki kekuatan sebagai influencer dan memegang posisi cukup strategis menyuarakan aspirasi politik mereka secara bebas (semoga gak terjebak pasal karet UU ITE). Kalau --lima tahun ke depan-- @tifsembiring mencalonkan atau dicalonkan menduduki kursi RI 1, setidaknya ia sudah memiliki tiket emas untuk berkompetisi dengan finalis lainnya. 


CMIIW .... 

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

8 comments:

Ade Sri said...

Tiket emas, setuju.
Saya baru follow nih, tapi masih dalam konteks memantau saja -- kyk yang dilakukan PR nya :P

katakataku said...

tret2nya emang pd bagus juga, tp kadang kalo di plurk suka saya "mute" mengingat yg respondnya itu kan adaaaaaaaaaaaa aaajjjjjaaaaaaaaa..........

Bintang Baju Bayi dan Anak said...

wah, gabung di plurk juga pak mentri???

amri said...

amri juga men tweet

e-no si nagacentil said...

@katakataku kalo buat menteri kayaknya lebih baik ga usah baca respon dari followernya deh, suka ngawur soalnya *termasuk yang pernah ngacauin tret pak menteri*

e-no si nagacentil said...

@ade iyaaa.. me follow him juga buat twitter ama plurk-nya. sesuai lah, namanya menkominfo emang musti familiar ama dunia daring

e-no si nagacentil said...

@piazola: ada dong, rajin juga plurkingnya tapi respon banyak yang ga ditanggapi, belio lebih familiar ama twitter kayaknya.

e-no si nagacentil said...

@amri elo kan mantri heheheh