Jajan Nyaman Di Jalanan

Suka jajan?

Murah dan enak, dua alasan utama kenapa jajanan jalanan punya banyak fans. Udah gitu, nggak perlu capek keluar rumah buat kebanyakan kita yang tinggal di Indonesia penjual makanan keliling ini sungguh membantu banget untuk mengatasi kelaparan. Sebut aja: dari bakso, nasi goreng, sate Padang, burger, roti, siomay, rujak, semua tersedia dalam bentuk delivery alias gerobakan (belakangan dimodifikasi motor). Tapi, pernah gak mikir kebersihan jajanan kamu?

Awalnya saya juga gak peduli-peduli amat pada kebersihan dengan ketelitian mendalam sampai suatu ketika pas lagi jajan di rumah teman, sang tetangga nyeletuk santai tapi makjleb. Kepikiran gak berapa kali penjual jajanan langgananmu mencuci tangannya? Mantau gak apa aja yang dilakukan si abang sebelum meracik jajananmu dengan kedua tangannya? Tarakdungces... iya juga. Selain megang-megang duit yang entah-mengandung-berapa-milyar-mikroorganisme dalam setiap sisinya, gimana dengan kebiasaan pipis si abang yang kita gak pernah tau dia pipis-di-man--dan-dengan-siapa *kemudian posesif*.

Lalu suatu hari saya dikenalkan pada spesies penjual bakso bakwan Malang yang beda...

Penampakan gerobak bakso bersih itu...
Gerobaknya sih gak jauh beda sama gerobak bakso bakwan edisi motoran lain, tapi coba kita bedah ada apa di balik gerobak ini... *BRB ambil gergaji mesin*



SI abang bakso bakwan ini menghindari kontak langsung antara makanan dengan tangannya (yang setiap hari menggenggam setang motor mendulang keringat pleus bakteri....) antara lain dengan menggunakan gunting dan jepitan pas motong-motong komponen bakwan. Eh ya, walopun cuma beredar di kompleks abang bakso bakwan juga gak lupa make helm sesuai standar berkendara yang benar lho..



Nah, kalo biasanya abang bakso lain make tangan buat menjamah --tsaaah--- helaian mi dan bihun, abang bakso yang satu ini mengemas bihun dan mi dalam kemasan plastik kecil sesuai takaran. Ehm, yang ini rada gak eco-friendly sih >,< 

Oh ya, yang khawatir soal jenis saosnya, gak pake khawatir lagi ya. Soalnya, berdasarkan hasil wawancara dengan si abang bakso bakwan ini, saos yang dipake pun bukan saos-abal-abal-dari-cabe-busuk-dan-ubi-berulat kok. Meski gak nyebut merk, tapi setelah saya icip-icip rasa saosnya mirip saos sambal (dan saos tomat) kemasan yang branded itu. Dan, dengan kemasan botol squeeze kayak di warung bakmi untuk meminimalkan kontaminasi saos yang tumpah. Doooh bahasanya XD. Dan jangan lupa, untuk aksesoris macam daun bawang+seledri sama bawang goreng, disediakan sendok masing-masing dalam mangkok tertutup. 



Seandainya ya... semua jenis jajanan jalanan menerapkan prinsip-prinsip hieginitas kayak gini mungkin para ortu nggak perlu cemas pada jajanan yang beredar di jalanan atau sekolah ya? Denger-denger sih bakso bakwan yang memasang brand "Bakso Malang Tenan" ini binaan salah satu institusi pemerintahan di kawasan Citayam. Mudah-mudahan aja segera merambah ke wilayah lain biar gak cuma warga Citayam yang bisa merasakan bakso enak, bersih, dengan harga murah ini..

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

11 comments:

Anonymous said...

Di komplekku juga ada, No.
Tapi lupa namanya, gerobaknya hampir persis sama. Enak pula.

Anonymous said...

Yakin kalo ga pake tangan bersih? itu capitannya jangan2 ga pernah dicuci...
*kemudian bikin galau *dikeplak

Oom Yahya said...

Justru kuman2 itu yg bikin enak *ditimpuk bakwan*

Gioveny Astaning Permana said...

jadi laper pengen bakwan malang =p~

Ratna Hartiningtyas said...

jadi mikir tadi pagi makan dari tangan siapa.....

tika said...

Bilang dong ke abang baksonya, request satu armada buat keliling jualan di Bonavista Residence, Lebak Bulus. Pasti laris!!

Ceritaeka said...

Jadi lapar :D

venus said...

aku juga jadi laper kayak eka :))

e-no si nagacentil said...

@Rere jangan2 produksinya sama ya?

e-no si nagacentil said...

@Ivan iya juga ya jangan2 capitannya bekas nganuh dan nganuh >,<

e-no si nagacentil said...

@OomYahya kuman atau MSG?