Seken Juga (Bisa) Keren

Saya bukan fashionista, tapi sejak ABG (baru nyadar) kalau fashion adalah salah satu passion saya. Tepatnya sih sejak eSDe, habis mandi sore terus sibuk memandangi baju apa yang akan dipakai. Padahal ya, gak kemana-mana alias di rumah aja. Dasar centil!

Tuntutan buat dandan keren ini semakin tajam ketika masuk sekolah menengah, di mana itu adalah masa-masa para ABG berlomba-lomba tampil gahul dengan memanfaatkan waktu ekskul hehehe.... Resiko sekolah berseragam, begitu ada acara sekolah yang ngebebasin dari kewajiban berbaju sama rasanya kayak bebas banget. Masuk kuliah, kegilaan buat tampil stylish ini makin terlampiaskan deh. Meski, lagi-lagi kepentok persoalan: susah nyari ukuran pakaian yang pas. Pakaian siap pakai yang tersedia (waktu itu) nggak mendukung body twiggy saya sehingga perlu kreativitas supaya tetep fit di badan #ngeluhpamer. 

Persoalan berikutnya: sebagai mahasiswa belum tsah kalau nggak bokek. Iya, saya kan mahasiswa jaman lawas yang ke kampus naek angkot dan nyambi ngajar demi membayar uang praktikum yang gak sedikit. Namanya juga anak kampus sains, nyaris tiap hari masuk lab dan musti menebus bahan kimia buat coba-coba. 

Solusinya, selain jahit sendiri (tepatnya niru pola di majalah/tabloid kemudian pas motong bahan dikurangi beberapa cm hehehe) beberapa pakaian buat ke kampus saya peroleh lewat "swap" alias tukeran sama temen. Jadi, waktu itu saya punya geng empat orang cewek. Berawal dari kedekatan dan keisengan kami mengamati pakaian sehari-hari tercetuslah ide tukeran pakaian. Masing-masing bongkar lemari pakaian nyari-nyari koleksi yang udah gak terpakai (karena banyak alasan, misalnya kekecilan atau bosan) untuk kemudian ditukar-pakai dengan anggota geng. Hasil swap ini lumayan banget sih, saya jadi punya beberapa koleksi "baru" hahaha...

Studded heels favorit ini seken, hibahan dari temen ^__^
Hobi berburu "barang seken" ini kemudian berlanjut ketika segerombolan teman bikin garage sale buat amal. Bukan cuma pakaian, tapi juga aksesoris pelengkap penampilan seperti tas, sepatu, belt dan kalung-kalung manis berhasil saya boyong dengan harga luar biasa. Bahkan ada beberapa yang dijadikan bonus. Yah, namanya juga cewek seringkali impulsif beli karena ada label "sale" nempel. Lumayan lah, beberapa branded items yang selama ini cuma saya pandangi di etalase emol bisa pindah ke lemari hihihi...

Saya sih nggak pernah malu menempelkan barang seken alias second hand ke badan. Apalagi, barang-barang seken yang jadi buruan saya itu mostly bersumber dari temen sendiri dan terkenal apik dalam menjaga barang. Selain jual murah, gak sedikit juga yang memilih menghibahkan barangnya ke saya dengan alasan kekecilan hahaha (asiknya punya badan ceking). Selain hemat, barang seken juga bisa membantu mengurangi timbunan sampah juga lho. Bayangin aja, apa yang terjadi kalau semua barang yang gak kepake itu kemudian pindah tempat ke TPA? 

BTW kalau ada info garage sale, kabar-kabari saya ya... 

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

2 comments:

didut said...

ini mah tipikal hobbynya cewek hahahahahaha~

e-no si nagacentil said...

@didut emang cowok nggak ya hehehe XD