Mewarnai (Rumah) Itu Mudah!

Saya bukan orang yang suka memilah-milah pekerjaan domestik berdasarkan gender. Artinya, meskipun terlahir (dan sampe sekarang masih) cewek bisa aja saya yang naik tangga masang lampu bolam atau mengurus listrik yang tiba-tiba mati tanpa pesan (gara-gara sekring turun). Demikian juga, kakak laki-laki saya nggak keberatan nyuci piring, baju, sampe bikin menu lebaran lengkap dari ketupat sampe lauk pauk sebanyak tujuh macam. Maunya sih sekalian masang genteng tapi apadaya rumah kami nggak dilengkapi oleh genteng sebagai pelindung atap hahaha...

Satu hal yang kurang saya kuasai dalam hal urusan printilan rumah adalah mengecat. Iya, aktivitas membuat dinding lebih berwarna ini ternyata bukan hal gampang lho. Sama kayak mengecat rambutlah. Bedanya, kalau mengecat rambut bisa dilakukan di salon sementara ngecat rumah mau nggak mau musti dikerjain sendiri, atau sekalian satu paket bareng tukang waktu renovasi.  Dan biasanya, urusan mewarnai dinding rumah ini jadi tanggung jawab bokap. Tapi kan nggak mungkin dong selamanya menyerahkan urusan ngecat ini ke bokap, atau tukang. Syukur-syukur bisa ngecat berdua orang yang udah membuat hidup saya lebih berwarna. Ihiiiiy.... /o/ 

Weekend lalu, saya beruntung termasuk salah seorang yang berkesempatan mengikuti workshop singkat tentang teknik pengecatan dari ahlinya yaitu Kansai Paint: brand yang sudah lebih dari tiga dekade eksis di bidangnya.  Dan, saya baru tau kalau ternyata Kansai Paint ini nggak cuma punya cat tembok melainkan banyak banget variasi produknya: dekoratif, pelindung gedung, pelapis kayu untuk produk alat musik, industri alat berat, sampe otomotif juga. Lengkap yak? 





Dari workshop ini juga saya mendapatkan ilmu baru tentang gimana mengecat yang benar supaya awet. Iya, ternyata bukan cuma urusan percintaan aja yang perlu tips dan trik biar awet ya... Begini caranya (cara mengecat, bukan tips percintaan!):





Sama seperti memoles wajah dengan make up, dalam mendandani dinding yang perlu dilakukan pertama kali adalah membersihkan permukaannya dari segala kotoran dan noda. Setelah itu, baru deh lakukan pemolesan dengan cat dasar yang fungsinya mirip BB cream atau foundation itu sebelum dipercantik dengan cat pilihan sesuai keinginan kita. Gampang ya?

Oh ya, yang saya gak suka dari urusan cat-mengecat ini adalah bau cat yang melekat sampai berhari-hari sungguh bikin mual. Mirip kenangan buruk sama mantan berkelakuan menyebalkan gitu deh. Menyiasati hal ini, Kansai Paint mengeluarkan produk dengan keharuman apel. Karena wangi jeruk terlalu mainstream hahaha.. untunglah tim litbang Kansai Paint nggak pernah punya pemikiran bikin cat wangi durian! *sujud syukur* Menariknya lagi, Kansai Paint juga merilis cat anti bakteri. Lho kok bukan antijamur sih? Iya, karena jamur bukan musuh melainkan makanan. Eh nganu, maksudnya karena di negara tropis ini bakteri juga ikutan tumbuh subur kan? We never know, kapan dia bisa hinggap di dinding dan kemudian menularkan pada penghuni rumah. Karena wujudnya yang nggak kasat mata, tentu saja si bakteri ini lebih membahayakan daripada jamur. Iya, kalau dinding kita berjamur jejaknya akan segera tampak dan kita bisa memberantasnya. 

Satu inovasi yang diluncurkan Kansai Paint adalah menggunakan wadah cat food grade. Hal yang mungkin belum terpikirkan produsen produk sejenis. Menggunakan bahan food grade sebagai kemasan cat memang gak lazim, tapi ternyata cukup penting lho. Pernah lihat tukang gorengan menggunakan ember buat wadah adonan tepungnya? Nah, kalau aja ember yang dipake tukang gorengan tersebut food grade pastilah kita lebih nyaman dan aman. Perkara bahwa itu adalah bekas kaleng cat sih urusan mindset ya.. kalau perlu kemasannya dipercantik supaya hilang identitas catnya. Mengurangi lagi satu masalah sampah di muka bumi.

Iseng-iseng saya ngintip "pantat" kaleng cat Kansai Paint dan menemukan logo ini sebagai bukti:




Buat yang mau mengubah warna rumahnya jadi lebih cantik dan centil, bisa nih mempertimbangkan Kansai Paint sebagai pilihan. Kalau bingung mau pilih-pilih warna, Kansai Paint juga menyediakan konsultasi lho di facebook fanpage-nya. Asik kan?
Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

4 comments:

Gage said...

Bentar, lambang food grade itu cuma pada wadah ya? Kirain food grade itu catnya.

didut said...

kl dindingnya harum kerjaan malah cium2 dinding =)))

e-no si nagacentil said...

@Gage kak ah....

e-no si nagacentil said...

@didut daripada cium dinding mendingan cium pacal sih Dut XP