Bring The Food, Share The Joy

Sabtu malam lalu, dalam perjalanan menuju Bogor Citayam saya tergugah membaca timeline @malarea yang membahas tentang #foodwaste alias sampah basah berupa makanan sisa. Topik ini memang selalu menggoda buat saya ....


Percakapan tentang #foodwaste ini kemudian berujung pada perkenalan dengan sebuah akun social movement @bring_the_food 


Akun berbasis Italia ini ternyata juga dilengkapi website lho!

Di situsnya dijelaskan maksud kampanye ini adalah mengurangi sampah makanan sekaligus menurunkan tingkat kelaparan. Gimana caranya? Sederhana saja, setiap kali kita makan di resto dan kemudian menyerah karena porsinya terlalu banyak kita bisa memboyong makanan tersebut untuk kemudian dibagikan pada yang kelaparan.

Hal simpel yang sebetulnya sudah lama saya praktekkan. Let's flash back!

Waktu kecil, Ibu saya selalu memaksa anak-anaknya makan sampai habis tanpa menyisakan sebutirpun dengan alasan nasinya bakal nangis kalau gak dimakan. Kalian juga mengalami hal yang sama kan? Meskipun saya nggak pernah mendengar tangisan nasi, ada perasaan bersalah melihat tumpukan makanan sisa di tempat sampah.  Makanya, mohon maaf kalo saya seringkali memboyong makanan yang nggak habis itu dalam lunch box lipat atau meminta pelayan buat dibungkus. Tujuannya selain untuk dikonsumsi sendiri juga siapa tahu ada yang bisa saya bagi-bagi di jalan. 

Kamu juga bisa melakukan kebaikan kecil seperti #BringTheFood ini lho...

Biasakan untuk makan secara "bersih" dalam arti nggak mencampur-campur semua makananmu secara acak sehingga terlihat kayak buntelan sampah. Tujuannya, kalau kamu memang nggak bisa menuntaskan makananmu maka kamu bisa membawanya pulang untuk diberikan kepada yang butuh. 

Keinginan terdalam saya, resto-resto dan toko makanan yang seringkali menyingkirkan makanan yang nggak habis dalam hari itu ke pembuangan terakhir, melabuhkannya buat gelandangan atau siapa aja yang sering kelaparan di jalanan.  Selain Igor's Pastry kayaknya belum ada yang punya program ini ya? Pernah iseng tanya ke BMK, jawabannya semua makanan yang nggak habis hari itu harus dibuang. Bahkan dibawa pulang pegawai pun nggak diijinkan... sedih mendengarnya T__T

Well, kalau saya ajak kamu menjalankan program #bringthefood ini apakah kamu bersedia?




Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

5 comments:

Ceritaeka said...

Aku kok ya kurang setuju ya sama program kalau nggak habis maka diberikan ke gelandangan.

Pemikiranku gini... Bisa aja ada bakteri masuk atau orang yang menerima hibah makanan itu udah sakit agak lama. Tapi sakitnya kambuh setelah makan makanan yang dihibahkan... Reputasi dan nama baik si pemberi hibah bisa tercoreng.

*just my 2 cents*

Unknown said...

Komentar Eka menarik dan aku juga cenderung setuju. Gimana ya, ngasih makanan "bekas" itu kan gak "baik" juga meskipun maksudnya sih baik. Salah-salah sudah basi dan jadi keracunan gimana? Makanya mungkin dari kacamata industri makanan, dibuang adalah jalan terbaik demimenjaga kualitas dan reputasi. Cara biar gak sayang dibuang gimana? Hmmm aku juga gak punya jawabannya sih. (yaaa gagal membantu)

Elia Bintang said...

Kalo gak salah, yang pertama kali jalanin program ini adalah organisasi anarkis bernama Food Not Bombs. Sebenernya tujuannya baik, tapi kalo dipikir-pikir, distribusi makanan yang nggak merata--yang mengakibatkan banyak orang kelaparan sampe mati di Afrika--ya sistem sosial/ekonomi yang berjalan saat ini. Kita bisa berbuat sesuatu (dalam skala kecil), tapi itu nggak akan mengubah fakta bahwa di belahan dunia lain banyak orang mati kelaparan. Gitu menurut gue sih hehehe

e-no si nagacentil said...

@Eka @Nat sure bukan makanan bekas ya, kalo aja makanan yang gak habis dijual hari itu dibagi-bagi--instead of dibuang--bakal lebih bermanfaat. Igor's Pastry kayaknya udah nerapin ini sih... Kalo gw sendiri palingan sharing nasi kotak atau snack box yang masih utuh dari acara buat dibagiin seketemunya orang di jalan =)

e-no si nagacentil said...

@Elia di sini gw sering nemuin gelandangan, pengemis, atau pemulung sih. Mereka ini target gw kalo pas pulang bawa snack box atau nasi kotak. Dari pancaran matanya mereka keliatan bahagia sekali dibawain nasi goreng dalam dus bermerk resto beken =')
Kalo pengemis gw jarang ngasih, pernah ngasiih roti baru cap bakery beken ke pengamen eh dianya cemberut hahahaha

Anyway thanks udah mampir dan komen ^^