Lelaki Kardus dan Pertikaian Orang Tua

Gambar dari sini 

Sejak kemarin sore, pantauan linimasa penuh tautan sebuah klip musik "lagu anak" dengan lirik miris. Judulnya Lelaki Kardus, semoga saya nggak salah. Please nggak perlu juga mencarinya, supaya si pembuat klip nggak bungah karena karyanya mengundang banyak view

Kurang lebih liriknya seperti ini

Bappakku kawin lagi 
Aku ditinggalin
Aku sakit hati
Ibuku diduain
Ibuku minta cerai
Tapi dipukulin
Bapakku pengkhianat
Ibuku dibohongin
Lelaki kardus
Lelaki karpet
Lelaki k*ncr*t
Lelaki bangkrut
Lelaki m*ncr*t
Lelaki k*rb*t

Lelaki b***sat

Banyaknya bintang-bintang dalam lirik menunjukkan lagu ini bukan lagu anak, kecuali penyanyinya yang jelas-jelas masih anak-anak. Lucunya, sang bunda menganggap lagu ini nggak masalah. Seperti dikutip beritagar, lagu ini terinspirasi dari kisah nyata.

Saya kemudian teringat cerita hidup teman saya yang mirip banget sama lagu ini. Ditinggal menikah lagi oleh suaminya, kemudian mereka bercerai dalam kondisi menanggung dua anak ballita. Tapi, teman saya nggak pernah berpikir untuk menjual kisahnya dalam bentuk film, novel, apalagi lagu dan menyuruh anaknya nyanyi sana-sini. Cerita kebenciannya pada si suami, hanya direkam diam-diam dalam kumpulan curhatnya pada kami --sahabatnya yang baru tau cerita sedihnya setelah semua prahara selesai. 

"Gue gak mau anak gue tau bapaknya sejahat dan sejelek itu kelakuannya. Biar gimana pun, dia bapak dari anak gue...." tegas teman saya yang meski terlihat tegar tapi saya tahu, ada sudut hatinya yang rapuh.

Anak-anak memang seharusnya nggak perlu tau pertikaian dan kesusahan ekonomi yang menghantam orang tuanya. Pengertian mungkin tetap ada, tapi nggak harus dalam ujaran yang menyudutkan dan menciptakan imaji buruk tentang orang tua yang melahirkan dan membesarkan mereka.

IMHO ...
Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: